LAPORAN OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA
DI SMP PGRI KASIHAN
Disusun untuk melengkapi
salah satu tugas mata kuliah Teknologi
Pembelajaran Matematika
Dosen pengampu: Dra.MM Endang Susetiyawati, M.P
Disusun
oleh:
Juryanti
(09144100041)
Kelas : 4A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
TAHUN 2010/201
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis
panjatkan kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan hidayah dan karunia-Nya
sehingga laporan hasil observasi pelaksanaan pembelajaran ini dapat
terselesaikan. Laporan ini disusun sebagai tugas mandiri mata kuliah Teknologi
Pembelajaran Matematika dari hasil kegiatan observasi di SMP PGRI KASIHAN
Bantul, Yogyakarta.
Namun, penulis
menyadari laporan ini tidak dapat tersusun dan terselesaikan dengan baik
tanpa bantuan dari berbagai pihak, Oleh
karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Agus
Supriyanto, M.Pd selaku kepala sekolah SMP PGRI KASIHAN
yang berkenan memberikan ijin untuk mengadakan observasi di sekolah tersebut.
2.
Ibu
Anjarwati,
S.pd selaku guru matematika
kelas VII yang telah
bersedia menjadi objek pengamatan sekaligus narasumber untuk observasi.
3.
Dra.
M.M.Endang Susetyowati, M.pd selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
banyak bimbingan dan dukungan bagi penyusun.
4.
Orang
tua yang telah memberikan dukungan baik material maupun spiritual.
5.
Khusni
Salamah dan Indah Puspita Dewi
selaku teman sejawat yang telah bekerja sama dalam kegiatan observasi.
6.
Teman-
teman yang banyak memberikan masukkan dan informasi, juga kepada semua pihak
yang tidak dapat disebutkan satu per
satu.
Saran dan kritik dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk perbaikan laporan observasi ini karena penulis
menyadari bahwa laporan observasi ini masih banyak kekurangan. Semoga laporan
observasi ini memberi manfaat bagi pembacanya.
Yogyakarta, 12 Mei 2011
Penulis
|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
B.
Tujuan
Observasi
C.
Pelaksanaan
Observasi
D.
Rumusan
Masalah
BAB II : PEMBAHASAN
A.
Kondisi
Proses Pembelajaran Matematika di SMP PGRI KASIHAN
B.
Faktor
yang Mempengaruhi Proses Pembelajaran Matematika di SMP PGRI KASIHAN
C.
Cara
Meningkatkan Keaktifan Siswa SMP PGRI KASIHAN dalam Proses Belajar
BAB III : PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRA
|
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Matematika
merupakan salah satu ilmu dasar yang mempunyai peranan penting dalam dunia
pendidikan. Oleh karena itu, setiap jenjang pendidikan mulai dari TK, SD, SMP,
SMA sampai Perguruantinggi pelajaran matematika selalu diberikan. Matematika
diberikan kepada siswa untuk membantu siswa agar tertata nalarnya, terbentuk
kepribadian nya serta trampil menggunakan matematika dan penalarannya dalam
kehidupan kelak (Soedjadi, 2000). Ketercapain tujuan pembelajaran pendidikan dapat dilihat dari
hasil belajar matematika. Hasil belajar bergantung pada bagaimana cara guru mengajar dan aktivitas siswa sebagai pelajar. Guru sebagai pengajar sekaligus pendidik
harus bisa memahami karakter setiap siswa dan kondisi lingkungan belajar, baik
dalam penggunaan strategi, metode, dan model pembelajaran yang tepat sehingga
hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Walaupun setiap sekolah pasti memiliki
masalah dalam proses pembelajaran
matematika baik yang bersumber dari guru, siswa maupun lingkungan sekolah.
Sehingga tergantung bagaimana sekolah dalam mengatasi permasalahan yang muncul
dalam proses pembelajaran tersebut. Sehingga proses pembelajaran matematika
bisa terlaksana secara optimal. Hasil belajar matematika yang diharapkan setiap
sekolah adalah hasil belajar matematika yang mencapai ketuntasan belajar
matematika siswa. Siswa dikatakan tuntas belajar matematika apabila nilai hasil
belajar matematika siswa telah mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
yang ditetapkan sekolah (Depdiknas,2006).
|
B. Tujuan
Observasi
Tujuan dari dilakukan penelitian tentang proses
pembelajaran matematika di SMP PGRI KASIHAN, Bantul Yogyakarta yaitu:
a.
Untuk
mengetahui kondisi sekolah SMP PGRI KASIHAN dalam proses pembelajaran
matematika.
b.
Untuk
mengetahui tingkat kemampuan siswa SMP PGRI KASIHAN dalam menguasai pelajaran
matematika.
c.
Untuk
mengetahui permasalahan yang ada di SMP PGRI KASIHAN dan bagai mana cara
menyelesaikannya sehingga tidak terdapat lagi masalah.
C. Pelaksanaan
Observasi
Observasi dilakukan selama tiga hari di sekolah SMP PGRI
KASIHAN, Bantul Yogyakarta yaitu:
1.
Observasi
hari pertama
Tanggal
: Rabu, 13 April 2011
Waktu : 07.00-08.20 WIB
Kelas : VIIA
Materi : Konsep
segitiga yang meliputi pengertian segitiga dan sifat-sifat segitiga istimewah.
2.
Observasi
hari kedua
Tanggal
: Jumat, 15 April 2011
Waktu : 07.00-07.40 WIB
Kelas : VIIA
Materi :Jenis-jenis
segitiga berdasarankan sudut dan berdasarkan sisa, serta mencari sudut jika
salah satu sudut diketahui.
|
3.
Observasi
hari ketiga
Tanggal
: Rabu, 11 Mei 2011
Waktu : 07.00-08.20 WIB
Kelas : VIIA
Materi : Cara melukis segitiga
D. Rumusan
Masalah
Bagaimana cara
membuat siswa lebih aktif dan tertarik
dengan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru?
|
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Kondisi
Proses Pembelajaran Matematika di SMP PGRI KASIHAN
Proses pembelajaran
matematika di SMP PGRI KASIHAN pada kelas VIIA, baik dari segi siswa maupun
guru cukup baik. Materi yang disampaikan guru kepada siswa sudah berdasarkan
silabus. Dan proses pembelajaran yang diberikan kepada siswa selama satu minggu
yaitu tiga jam (satu jam 40 menit). Selain itu guru dalam menyampaikan materi
kepada siswa sangat jelas sehingga mudah dimengerti oleh siswa. Walaupun siswa
sering mengalami kejenuhan dalam mengikuti pelajaran. Hal ini karena guru dalam
mengajar kurang bervariasi, sehingga siswa merasa bosan jika sistem pengajaran
yang diterapakan guru hanya itu saja.
Dalam proses belajar siswa tidak aktif,
walaupun guru dalam mengajar sangat aktif . Siswa hanya mendengarkan apa yang
dijelaskan guru, mereka kurang berani untuk menyampaikan pendapatnya. Mereka hanya
berinteraksi jika guru melontarkan pertanyaan dan menunjuk salah satu siswa
untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Setelah menjelaskan
satu topik materi, guru memberikan ulangan kepada siswa. Jika ada siswa yang
nilainya tidak mencapai kreteria ketentuan minimal (KKM), maka siswa tersebut
harus mengikuti remidial. Jika setelah remidial nilai siswa belum juga mencapai
kriteri ketentuan minimal (KKM) maka
siswa yang bersangkutan dikasih tugas individu. Tapi dari seluruh jumlah siswa
hanya sedikit siswa yang tidak mencapai kreteria ketentuan minimum (KKM).
|
B. Faktor
yang Mempengaruhi Proses Pembelajaran Matematika di SMP PGRI KASIHAN
Setiap sekolah pasti memiliki masalah tentang proses
pembelajaran baik pelajaran matematika maupun pelajaran lainnya. Di laporan observasi ini akan membahas tentang
proses pembelajaran matematika.
Setiap masalah pasti dipengaruhi oleh faktor-faktor, baik
dari guru, siswa ataupun lingkungan belajar.
Di sekolah SMP PGRI KASIHAN, khususnya kelas VII A
memiliki masalah dalam proses pembelajaran matematika. Masalah yang timbul
disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
1.
Faktor
siswa
Dari segi siswa, siswa kelas VIIA kurang aktif dalam
mengikuti proses pembelajaran. Hal ini karena tidak adanya kepercayaan diri
yang tinggi yang dimiliki siswa. Sehingga mereka hanya mengikuti apa kata guru,
mereka tidak memiliki keberanian untuk bertanya atau menyampaikan pendapatnya.
2.
Faktor
guru
Guru dalam menyampaikan materi kepada siswa sangat jelas.
Hal ini karena guru sangat aktif dalam mengajar dan suara guru yang sangat
nyaring sehingga bisa di dengar oleh seluruh siswa. Tetapi siswa kurasng tertarik dalam mengikuti pelajaran, hal
ini karena guru dalam menyampaikan materi kurang bervariasi sehingga siswa
mengalami kejenuhan dalam mengikuti pelajaran.
3.
Faktor
lingkungan belajar
Faktor lingkungan juga mempengaruhi siswa dalam belajar,
baik keadaan kelas maupun teman sejawat. Keadaan kelas VII A kurang mendukung, yaitu suasana di dalam
ruang kelas panas. Sehingga akan membuat siswa tidak konsentrasi dalam belajar.
Selain itu juga dipengaruhi oleh sikap siswa yang menonjol di kelas. Mereka
suka asyik sendiri jika guru lagi menjelaskan materi.
|
||||
|
C. Cara
Meningkatkan Keaktifan Siswa SMP PGRI KASIHAN dalam Proses Belajar
Siswa di kelas VIIA SMP PGRI KASIHAN kurang aktif. Hal
ini terlihat dalam proses belajar mengajar. Siswa tidak pernah bertanya atau
menyampaikan pendapatnya dalam proses
belajar. Siswa hanya berinteraksi jika guru yang meminta, yaitu jika guru
melontarkan pertanyaan dan meminta siswa untuk menjawab. Sehingga untuk
meningkatkan keaktifan siswa, selain guru menggunakan metode tanya jawab dan
metode cerah dalam proses belajar mengajar. Guru juga harus menggunakan metode
diskusi dan metode inquiry. Yang mana setiap metode memiliki kelebihan dan
kelemahan, oleh karena itu maka kita harus menyesuaikan metode yang digunakan
berdasarkan materi yang diajarkan, kondisi kelas maupun siswa.
1.
Metode Tanya Jawab
Metode
tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan
terjadinyakomunikasi langsung yang bersifat two way traffic sebab pada
saat yang sama terjadi dialog antara guru dan
siswa. Guru bertanya siswa menjawab atau
siswa bertanya guru menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung
antara guru.
2. Metode
Ceramah
Metode ceramah adalah
penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini
senantiasa bagus bila pengunaannya betul-betul disiapkan dengan baik, didukung alat dan media serta memperhatikan
batas-batas kemungkinan penggunannya. Metode
ceramah merupakan metode yang sampai saat ini sering digunakanoleh setiap guru
atau instruktur.
|
3.
Metode Diskusi
Metode diskusi adalah
metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada
suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan,
menambah dan memahami pengetahuan
siswa, serta untuk membuat suatu keputusan (Killen, 1998). Karena itu, diskusi bukanlah debat yang
bersifat mengadu argumentasi. Diskusi lebih
bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan tertentu secara bersama-sama.
4. Metode
Inquiry
Metode Inquiry yaitu suatu teknik atau cara yanag
digunakan untuk mengajar di depan kelas. Adapun pelaksanaanya sebagai berikut :
guru memberi tugas meneliti sesuatu masalah di kelas. Siswa dibagi menjadi
beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang
harus dikerjakan. Kemudian mereka mempelajari, meneliti atau membahas tugasnya
di dalam kelompok.
Jika guru juga
menggunakan metode diskusi dan metode inquiry, maka siswa yang tidak memiliki
sikap percaya diri yang tinggi dalam mengemukakan pendapatnya. Dalam kelompok diskusi
mereka akan lebih aktif karena, mereka bisa bertukar pikiran dengan teman
sejawatnya. Sehingga suasana dalam proses belajar belajar akan ramai karena
siswa berperan aktif.
Selain guru
harus menggunakan metode diskusi dan metode inquiry dalam proses belajar
mengajar. Guru dalam menyampaikan materi harus bervariasi sehingga siswa tidak
merasa bosan dalam belajar. Yaitu dalam menyampaikan materi segitiga, guru bisa
membuat bentuk-bentuk segitiga dengan menggunakan kertas origami. Sehigga jika
dipandang mata akan lebih menarik, dan dalam mengikuti pelajaran siswa akan
semangat.
|
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Keaktifan
siswa dalam proses belar dipengaruhi dari metode pembelajaran yang dipilih oleh guru dan
bagaimana cara guru membuat siswa tertarik dalam mengikuti pelajaran. Maka guru
dalam menyampaikan materi kepada siswa harus berfariasi. Jika siswa menyenangi
pelajaran yang diberikan oleh guru, maka siswa akan semangat dan aktif dalam
mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru. Sehingga guru harus bisa
memahami kondisi belajar maupun siswa yang akan diajar. Sehingga siswa bisa
mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
B.
Saran
Dalam
menentukan metode pembelajaran, guru harus mempertimbangkan materi yang
diajarkan, keadaan siswa dan kondisi kelas. Walaupun materi yang diajarkan oleh
guru kepada siswa sudah sesuai dengak silabus. Tapi guru harus membuat materi
tersebut lebih menarik, sehingga bisa membuat siswa tertarik dalam mengikuti
proses belajar.
|
DAFTAR
PUSTAKA
N.K, Roestiyah.1990.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta:Rineka
Cipta.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi
Pembelajaran. Jakarta: Media Prenada.
|
LAMPIRAN
LEMBAR OBSERVASI
Nama Guru : Anjarwati
Mata Pelajaran : Matematika
Observer : Juryanti
Tanggal : 13 dan 15 April 2011, 11 Maret 201
No
|
Kreteria Guru
|
||
1.
|
Kejelasan dalam menerangkan
Selain guru
menguasai materi yang diajarkan kepada siswa, dalam menyampaikan materi suara
guru sangat nyaring sehingga terdengar jelas oleh seluruh siswa. Selain itu
susuan materi yang disampaikan kepada siswa berurutan mulai dari konsep
materi, contoh soal sampai memberikan latihan.
|
||
2.
|
Interaksi dengan siswa
Guru
berinteraksi dengan siswa melalui tanya jawab. Guru sering melontarkan
pertanyaan kepada siswa, guru juga sering menunjuk salah satu siswa untuk
menjawab pertanyaan yang dilontarkan tersebut. Jika siswa tidak bisa menjawab
pertanyaan tersebut, maka guru meminta siswa untuk menyebutkan bagian mana
yang dia tidak mengerti. Kemudian guru akan menjelaskan sekali lagi materi
yang diajarkan tersebut.
|
||
3.
|
Suasana kegiatan belajar mengajar
Suasana kegiatanan
belajar mengajarnya santai dan menyenangkan. Suasana dikelas menjadi
semangat, selain guru yang semangat dalam mengajar, guru juga sering
membangkitkan semangat siswa jika siswa jenuh dalam belajar. Cara guru dalam
membangkitkan semangat siswa yaitu menceritakan pengalamannya sewaktu masih
sekolah.
|
||
4.
|
Sikap guru terhadap penguasan materi siswa
|
||
5.
|
Perlakuan guru terhadap heterogenitas siswa
Setiap siswa
memiliki skil yang berbeda, ini bisa di pengaruhi dari keturunan atau kerena
belajar. Di kelas VIIA SMP PGRI KASIHAN, juga ada siswa yang pintar dan ada
juga siswa yang biasa aja. Sehingga guru harus bisa mengatasi perpedaan
setiap siswa. Guru banyak memberikan perhatian kepada siswa yang kurang bisa.
Bentuk perhatian yaitu dengan menunjuk siswa yang kurang bisa dalam belajar
atau guru menghampiri meja siswa
ketika guru telah menjelaskan materi.
|
||
6.
|
Penerapan prinsip pembelajaran di kelas
Prinsip yang
diterapkan guru di kelas yaitu prinsip umpan balik. Prinsip umpan balik yaitu
guru melontarkan pertanyaan dan meminta siswa untuk menjawab pertanyaan
tersebut.
|
||
7.
|
Pemanfatan pelajaran yang digunakan
Guru
memanfatkan pembelajaran secara efektif, baik dalam penyampaian isi materi
maupun waktu pembelajaran. Selama jam pelajaran guru memanfatkan waktu untuk
menyampaikan materi sampai contoh soal, dan jika ada waktu lagi maka guru akan memberikan latihan atau
kuis.
|
Mengetahui,
Guru mata pelajaran Pengamat
Anjarwati Juryanti
|
DI SMP PGRI KASIHAN
Disusun untuk melengkapi
salah satu tugas mata kuliah Teknologi
Pembelajaran Matematika
Dosen pengampu: Dra.MM Endang Susetiyawati, M.Pd.
Disusun
oleh:
Juryanti
(09144100041)
Kelas : 4A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
TAHUN 2010/2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis
panjatkan kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan hidayah dan karunia-Nya
sehingga laporan hasil observasi pelaksanaan pembelajaran ini dapat
terselesaikan. Laporan ini disusun sebagai tugas mandiri mata kuliah Teknologi
Pembelajaran Matematika dari hasil kegiatan observasi di SMP PGRI KASIHAN
Bantul, Yogyakarta.
Namun, penulis
menyadari laporan ini tidak dapat tersusun dan terselesaikan dengan baik
tanpa bantuan dari berbagai pihak, Oleh
karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Agus
Supriyanto, M.Pd selaku kepala sekolah SMP PGRI KASIHAN
yang berkenan memberikan ijin untuk mengadakan observasi di sekolah tersebut.
2.
Ibu
Anjarwati,
S.pd selaku guru matematika
kelas VII yang telah
bersedia menjadi objek pengamatan sekaligus narasumber untuk observasi.
3.
Dra.
M.M.Endang Susetyowati, M.pd selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
banyak bimbingan dan dukungan bagi penyusun.
4.
Orang
tua yang telah memberikan dukungan baik material maupun spiritual.
5.
Khusni
Salamah dan Indah Puspita Dewi
selaku teman sejawat yang telah bekerja sama dalam kegiatan observasi.
6.
Teman-
teman yang banyak memberikan masukkan dan informasi, juga kepada semua pihak
yang tidak dapat disebutkan satu per
satu.
Saran dan kritik dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk perbaikan laporan observasi ini karena penulis
menyadari bahwa laporan observasi ini masih banyak kekurangan. Semoga laporan
observasi ini memberi manfaat bagi pembacanya.
Yogyakarta, 12 Mei 2011
Penulis
|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah......................................................................1
B.
Tujuan
Observasi.................................................................................2
C.
Pelaksanaan
Observasi........................................................................2
D.
Rumusan
Masalah................................................................................3
BAB II : PEMBAHASAN
A.
Kondisi
Proses Pembelajaran Matematika di SMP PGRI KASIHAN..........................................................................................4
B.
Faktor
yang Mempengaruhi Proses Pembelajaran Matematika di SMP PGRI KASIHAN................................................................................5
C.
Cara
Meningkatkan Keaktifan Siswa SMP PGRI KASIHAN dalam Proses Belajar.......................................................................................6
BAB III : PENUTUP
A.
Kesimpulan...........................................................................................8
B.
Saran.....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................9
LAMPIRAN..........................................................................................................10
|
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Matematika
merupakan salah satu ilmu dasar yang mempunyai peranan penting dalam dunia
pendidikan. Oleh karena itu, setiap jenjang pendidikan mulai dari TK, SD, SMP,
SMA sampai Perguruantinggi pelajaran matematika selalu diberikan. Matematika
diberikan kepada siswa untuk membantu siswa agar tertata nalarnya, terbentuk
kepribadian nya serta trampil menggunakan matematika dan penalarannya dalam
kehidupan kelak (Soedjadi, 2000). Ketercapain tujuan pembelajaran pendidikan dapat dilihat dari
hasil belajar matematika. Hasil belajar bergantung pada bagaimana cara guru mengajar dan aktivitas siswa sebagai pelajar. Guru sebagai pengajar sekaligus pendidik
harus bisa memahami karakter setiap siswa dan kondisi lingkungan belajar, baik
dalam penggunaan strategi, metode, dan model pembelajaran yang tepat sehingga
hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Walaupun setiap sekolah pasti memiliki
masalah dalam proses pembelajaran
matematika baik yang bersumber dari guru, siswa maupun lingkungan sekolah.
Sehingga tergantung bagaimana sekolah dalam mengatasi permasalahan yang muncul
dalam proses pembelajaran tersebut. Sehingga proses pembelajaran matematika
bisa terlaksana secara optimal. Hasil belajar matematika yang diharapkan setiap
sekolah adalah hasil belajar matematika yang mencapai ketuntasan belajar
matematika siswa. Siswa dikatakan tuntas belajar matematika apabila nilai hasil
belajar matematika siswa telah mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
yang ditetapkan sekolah (Depdiknas,2006).
|
B. Tujuan
Observasi
Tujuan dari dilakukan penelitian tentang proses
pembelajaran matematika di SMP PGRI KASIHAN, Bantul Yogyakarta yaitu:
a.
Untuk
mengetahui kondisi sekolah SMP PGRI KASIHAN dalam proses pembelajaran
matematika.
b.
Untuk
mengetahui tingkat kemampuan siswa SMP PGRI KASIHAN dalam menguasai pelajaran
matematika.
c.
Untuk
mengetahui permasalahan yang ada di SMP PGRI KASIHAN dan bagai mana cara
menyelesaikannya sehingga tidak terdapat lagi masalah.
C. Pelaksanaan
Observasi
Observasi dilakukan selama tiga hari di sekolah SMP PGRI
KASIHAN, Bantul Yogyakarta yaitu:
1.
Observasi
hari pertama
Tanggal
: Rabu, 13 April 2011
Waktu : 07.00-08.20 WIB
Kelas : VIIA
Materi : Konsep
segitiga yang meliputi pengertian segitiga dan sifat-sifat segitiga istimewah.
2.
Observasi
hari kedua
Tanggal
: Jumat, 15 April 2011
Waktu : 07.00-07.40 WIB
Kelas : VIIA
Materi :Jenis-jenis
segitiga berdasarankan sudut dan berdasarkan sisa, serta mencari sudut jika
salah satu sudut diketahui.
|
3.
Observasi
hari ketiga
Tanggal
: Rabu, 11 Mei 2011
Waktu : 07.00-08.20 WIB
Kelas : VIIA
Materi : Cara melukis segitiga
D. Rumusan
Masalah
Bagaimana cara
membuat siswa lebih aktif dan tertarik
dengan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru?
|
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Kondisi
Proses Pembelajaran Matematika di SMP PGRI KASIHAN
Proses pembelajaran
matematika di SMP PGRI KASIHAN pada kelas VIIA, baik dari segi siswa maupun
guru cukup baik. Materi yang disampaikan guru kepada siswa sudah berdasarkan
silabus. Dan proses pembelajaran yang diberikan kepada siswa selama satu minggu
yaitu tiga jam (satu jam 40 menit). Selain itu guru dalam menyampaikan materi
kepada siswa sangat jelas sehingga mudah dimengerti oleh siswa. Walaupun siswa
sering mengalami kejenuhan dalam mengikuti pelajaran. Hal ini karena guru dalam
mengajar kurang bervariasi, sehingga siswa merasa bosan jika sistem pengajaran
yang diterapakan guru hanya itu saja.
Dalam proses belajar siswa tidak aktif,
walaupun guru dalam mengajar sangat aktif . Siswa hanya mendengarkan apa yang
dijelaskan guru, mereka kurang berani untuk menyampaikan pendapatnya. Mereka hanya
berinteraksi jika guru melontarkan pertanyaan dan menunjuk salah satu siswa
untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Setelah menjelaskan
satu topik materi, guru memberikan ulangan kepada siswa. Jika ada siswa yang
nilainya tidak mencapai kreteria ketentuan minimal (KKM), maka siswa tersebut
harus mengikuti remidial. Jika setelah remidial nilai siswa belum juga mencapai
kriteri ketentuan minimal (KKM) maka
siswa yang bersangkutan dikasih tugas individu. Tapi dari seluruh jumlah siswa
hanya sedikit siswa yang tidak mencapai kreteria ketentuan minimum (KKM).
|
B. Faktor
yang Mempengaruhi Proses Pembelajaran Matematika di SMP PGRI KASIHAN
Setiap sekolah pasti memiliki masalah tentang proses
pembelajaran baik pelajaran matematika maupun pelajaran lainnya. Di laporan observasi ini akan membahas tentang
proses pembelajaran matematika.
Setiap masalah pasti dipengaruhi oleh faktor-faktor, baik
dari guru, siswa ataupun lingkungan belajar.
Di sekolah SMP PGRI KASIHAN, khususnya kelas VII A
memiliki masalah dalam proses pembelajaran matematika. Masalah yang timbul
disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
1.
Faktor
siswa
Dari segi siswa, siswa kelas VIIA kurang aktif dalam
mengikuti proses pembelajaran. Hal ini karena tidak adanya kepercayaan diri
yang tinggi yang dimiliki siswa. Sehingga mereka hanya mengikuti apa kata guru,
mereka tidak memiliki keberanian untuk bertanya atau menyampaikan pendapatnya.
2.
Faktor
guru
Guru dalam menyampaikan materi kepada siswa sangat jelas.
Hal ini karena guru sangat aktif dalam mengajar dan suara guru yang sangat
nyaring sehingga bisa di dengar oleh seluruh siswa. Tetapi siswa kurasng tertarik dalam mengikuti pelajaran, hal
ini karena guru dalam menyampaikan materi kurang bervariasi sehingga siswa
mengalami kejenuhan dalam mengikuti pelajaran.
3.
Faktor
lingkungan belajar
Faktor lingkungan juga mempengaruhi siswa dalam belajar,
baik keadaan kelas maupun teman sejawat. Keadaan kelas VII A kurang mendukung, yaitu suasana di dalam
ruang kelas panas. Sehingga akan membuat siswa tidak konsentrasi dalam belajar.
Selain itu juga dipengaruhi oleh sikap siswa yang menonjol di kelas. Mereka
suka asyik sendiri jika guru lagi menjelaskan materi.
|
||||
|
C. Cara
Meningkatkan Keaktifan Siswa SMP PGRI KASIHAN dalam Proses Belajar
Siswa di kelas VIIA SMP PGRI KASIHAN kurang aktif. Hal
ini terlihat dalam proses belajar mengajar. Siswa tidak pernah bertanya atau
menyampaikan pendapatnya dalam proses
belajar. Siswa hanya berinteraksi jika guru yang meminta, yaitu jika guru
melontarkan pertanyaan dan meminta siswa untuk menjawab. Sehingga untuk
meningkatkan keaktifan siswa, selain guru menggunakan metode tanya jawab dan
metode cerah dalam proses belajar mengajar. Guru juga harus menggunakan metode
diskusi dan metode inquiry. Yang mana setiap metode memiliki kelebihan dan
kelemahan, oleh karena itu maka kita harus menyesuaikan metode yang digunakan
berdasarkan materi yang diajarkan, kondisi kelas maupun siswa.
1.
Metode Tanya Jawab
Metode
tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan
terjadinyakomunikasi langsung yang bersifat two way traffic sebab pada
saat yang sama terjadi dialog antara guru dan
siswa. Guru bertanya siswa menjawab atau
siswa bertanya guru menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung
antara guru.
2. Metode
Ceramah
Metode ceramah adalah
penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini
senantiasa bagus bila pengunaannya betul-betul disiapkan dengan baik, didukung alat dan media serta memperhatikan
batas-batas kemungkinan penggunannya. Metode
ceramah merupakan metode yang sampai saat ini sering digunakanoleh setiap guru
atau instruktur.
|
3.
Metode Diskusi
Metode diskusi adalah
metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada
suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan,
menambah dan memahami pengetahuan
siswa, serta untuk membuat suatu keputusan (Killen, 1998). Karena itu, diskusi bukanlah debat yang
bersifat mengadu argumentasi. Diskusi lebih
bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan tertentu secara bersama-sama.
4. Metode
Inquiry
Metode Inquiry yaitu suatu teknik atau cara yanag
digunakan untuk mengajar di depan kelas. Adapun pelaksanaanya sebagai berikut :
guru memberi tugas meneliti sesuatu masalah di kelas. Siswa dibagi menjadi
beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang
harus dikerjakan. Kemudian mereka mempelajari, meneliti atau membahas tugasnya
di dalam kelompok.
Jika guru juga
menggunakan metode diskusi dan metode inquiry, maka siswa yang tidak memiliki
sikap percaya diri yang tinggi dalam mengemukakan pendapatnya. Dalam kelompok diskusi
mereka akan lebih aktif karena, mereka bisa bertukar pikiran dengan teman
sejawatnya. Sehingga suasana dalam proses belajar belajar akan ramai karena
siswa berperan aktif.
Selain guru
harus menggunakan metode diskusi dan metode inquiry dalam proses belajar
mengajar. Guru dalam menyampaikan materi harus bervariasi sehingga siswa tidak
merasa bosan dalam belajar. Yaitu dalam menyampaikan materi segitiga, guru bisa
membuat bentuk-bentuk segitiga dengan menggunakan kertas origami. Sehigga jika
dipandang mata akan lebih menarik, dan dalam mengikuti pelajaran siswa akan
semangat.
|
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Keaktifan
siswa dalam proses belar dipengaruhi dari metode pembelajaran yang dipilih oleh guru dan
bagaimana cara guru membuat siswa tertarik dalam mengikuti pelajaran. Maka guru
dalam menyampaikan materi kepada siswa harus berfariasi. Jika siswa menyenangi
pelajaran yang diberikan oleh guru, maka siswa akan semangat dan aktif dalam
mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru. Sehingga guru harus bisa
memahami kondisi belajar maupun siswa yang akan diajar. Sehingga siswa bisa
mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
B.
Saran
Dalam
menentukan metode pembelajaran, guru harus mempertimbangkan materi yang
diajarkan, keadaan siswa dan kondisi kelas. Walaupun materi yang diajarkan oleh
guru kepada siswa sudah sesuai dengak silabus. Tapi guru harus membuat materi
tersebut lebih menarik, sehingga bisa membuat siswa tertarik dalam mengikuti
proses belajar.
|
DAFTAR
PUSTAKA
N.K, Roestiyah.1990.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta:Rineka
Cipta.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi
Pembelajaran. Jakarta: Media Prenada.
|
LAMPIRAN
LEMBAR OBSERVASI
Nama Guru : Anjarwati
Mata Pelajaran : Matematika
Observer : Juryanti
Tanggal : 13 dan 15 April 2011, 11 Maret 201
No
|
Kreteria Guru
|
||
1.
|
Kejelasan dalam menerangkan
Selain guru
menguasai materi yang diajarkan kepada siswa, dalam menyampaikan materi suara
guru sangat nyaring sehingga terdengar jelas oleh seluruh siswa. Selain itu
susuan materi yang disampaikan kepada siswa berurutan mulai dari konsep
materi, contoh soal sampai memberikan latihan.
|
||
2.
|
Interaksi dengan siswa
Guru
berinteraksi dengan siswa melalui tanya jawab. Guru sering melontarkan
pertanyaan kepada siswa, guru juga sering menunjuk salah satu siswa untuk
menjawab pertanyaan yang dilontarkan tersebut. Jika siswa tidak bisa menjawab
pertanyaan tersebut, maka guru meminta siswa untuk menyebutkan bagian mana
yang dia tidak mengerti. Kemudian guru akan menjelaskan sekali lagi materi
yang diajarkan tersebut.
|
||
3.
|
Suasana kegiatan belajar mengajar
Suasana kegiatanan
belajar mengajarnya santai dan menyenangkan. Suasana dikelas menjadi
semangat, selain guru yang semangat dalam mengajar, guru juga sering
membangkitkan semangat siswa jika siswa jenuh dalam belajar. Cara guru dalam
membangkitkan semangat siswa yaitu menceritakan pengalamannya sewaktu masih
sekolah.
|
||
4.
|
Sikap guru terhadap penguasan materi siswa
|
||
5.
|
Perlakuan guru terhadap heterogenitas siswa
Setiap siswa
memiliki skil yang berbeda, ini bisa di pengaruhi dari keturunan atau kerena
belajar. Di kelas VIIA SMP PGRI KASIHAN, juga ada siswa yang pintar dan ada
juga siswa yang biasa aja. Sehingga guru harus bisa mengatasi perpedaan
setiap siswa. Guru banyak memberikan perhatian kepada siswa yang kurang bisa.
Bentuk perhatian yaitu dengan menunjuk siswa yang kurang bisa dalam belajar
atau guru menghampiri meja siswa
ketika guru telah menjelaskan materi.
|
||
6.
|
Penerapan prinsip pembelajaran di kelas
Prinsip yang
diterapkan guru di kelas yaitu prinsip umpan balik. Prinsip umpan balik yaitu
guru melontarkan pertanyaan dan meminta siswa untuk menjawab pertanyaan
tersebut.
|
||
7.
|
Pemanfatan pelajaran yang digunakan
Guru
memanfatkan pembelajaran secara efektif, baik dalam penyampaian isi materi
maupun waktu pembelajaran. Selama jam pelajaran guru memanfatkan waktu untuk
menyampaikan materi sampai contoh soal, dan jika ada waktu lagi maka guru akan memberikan latihan atau
kuis.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar